Sunday, January 1, 2017

Hak Cipta Batik Anggrek Bakal Dipatenkan

TAPOS, SERPONG-Batik bercorak anggrek menjadi ciri khas Kota Tangsel. Disperindag melirik pakaian tradisional ini menjadi peluang bisnis. Batik Tangsel nantinya mampu bersaing dengan batik dari daerah lainnya.

Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Ferry Payacun mengungkapkan Pemkot sangat konsen untuk mengembangkan industri batik ini karena bakal menjadi identitas kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini serta peluang bisnisnya pun menggiurkan.

“Maka dari itulah pemerintah secara serius berusaha mengembangkan industri batik ini guna mendongkrak pengusaha di Tangsel,” katanya.

Saat ini sudah ada empat kelompok batik yang tersebar di beberapa kecamatan. Empat kelompok itu rata-rata beranggotakan empat perajin. “Tahun ini akan kembangkan dua kelompk sehingga akhir tahun di Tangsel ada enam kelompok. Itu target kami dalam waktu dekat,” tambah Ferry.

Adanya dukungan pemerintah baik mulai dari pelatihan-pelatihan, trik pemasaran hingga bantuan permodalan bekerjasama dengan pihak bank terus digalakan. Diakui oleh Ferry secara bertahap industri batik ini terus bangkit. Bahkan tak tangung-tangung Pemkot juga akan berikan hak cipta.

“Hak cipta itu juga penting dan jauh lebih penting pada masa mendatang. Maka kami akan mematenkan hak ciptanya itu agar tidak diklaim pihak luar. Di Tangsel ada batik tulis dan cap,” jelasnya.

Pemasaran saat ini sudah merambah pada duni perhotelan, seperti di Hotel Santika Premiere Bintaro telah dibuka stand. Nanti juga akan merambah ke hotel-hotel yang lain. Disperindag juga akan mewajibkan penggunaan batik saat dinas.

“Upaya pemasaran sudah pada kerjasama dengan dunia pariwisata hotel dan sebagainya. Ditambah lagi nanti ada intruksi walikota mewajibkan kepada pegawai mengenakan batik Tangsel pada saat hari-hari tertentu,” pungkas Ferry.

Memang Ferry mengakui kelemahan yang dialami saat ini soal desain. Pola desain dan jahit sendiri kurang pas. Tapi akan diperbaiki untuk memberikan kualitas yang bagus dan nyaman dikenakan masyarakat.

“Satu kelemahan ada pada desain, yakni pola menjahit. Kami akan evaluasi terus sehingga akan ada perbaikan-perbaikan,” upayanya.

Salah satu perajin batik, Datik Daryanti yang memiliki brand Daty’s Batik Collection mengungkapkan dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk kemajuan perajin batik di Tangsel. “Harus selaras upaya pemerintah dengan pelaku usaha di Tangsel.
Kata kuncinya ada di pemasaran. Bila pemasaran melalui pemerintah dapat bekerjasama dengan maksimal, bukan tidak mungkin batik Tangsel akan cepat populer di mata orang lain,” katanya. (din)

Sumber: tangselpos

0 comments:

Post a Comment


Batik Tangsel

Batik Tangsel
LPK Batik Tangsel

selamat datang

Ruang Komunikasi

Blog Archive

Powered by Blogger.

Sunday, January 1, 2017

Hak Cipta Batik Anggrek Bakal Dipatenkan

TAPOS, SERPONG-Batik bercorak anggrek menjadi ciri khas Kota Tangsel. Disperindag melirik pakaian tradisional ini menjadi peluang bisnis. Batik Tangsel nantinya mampu bersaing dengan batik dari daerah lainnya.

Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Ferry Payacun mengungkapkan Pemkot sangat konsen untuk mengembangkan industri batik ini karena bakal menjadi identitas kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini serta peluang bisnisnya pun menggiurkan.

“Maka dari itulah pemerintah secara serius berusaha mengembangkan industri batik ini guna mendongkrak pengusaha di Tangsel,” katanya.

Saat ini sudah ada empat kelompok batik yang tersebar di beberapa kecamatan. Empat kelompok itu rata-rata beranggotakan empat perajin. “Tahun ini akan kembangkan dua kelompk sehingga akhir tahun di Tangsel ada enam kelompok. Itu target kami dalam waktu dekat,” tambah Ferry.

Adanya dukungan pemerintah baik mulai dari pelatihan-pelatihan, trik pemasaran hingga bantuan permodalan bekerjasama dengan pihak bank terus digalakan. Diakui oleh Ferry secara bertahap industri batik ini terus bangkit. Bahkan tak tangung-tangung Pemkot juga akan berikan hak cipta.

“Hak cipta itu juga penting dan jauh lebih penting pada masa mendatang. Maka kami akan mematenkan hak ciptanya itu agar tidak diklaim pihak luar. Di Tangsel ada batik tulis dan cap,” jelasnya.

Pemasaran saat ini sudah merambah pada duni perhotelan, seperti di Hotel Santika Premiere Bintaro telah dibuka stand. Nanti juga akan merambah ke hotel-hotel yang lain. Disperindag juga akan mewajibkan penggunaan batik saat dinas.

“Upaya pemasaran sudah pada kerjasama dengan dunia pariwisata hotel dan sebagainya. Ditambah lagi nanti ada intruksi walikota mewajibkan kepada pegawai mengenakan batik Tangsel pada saat hari-hari tertentu,” pungkas Ferry.

Memang Ferry mengakui kelemahan yang dialami saat ini soal desain. Pola desain dan jahit sendiri kurang pas. Tapi akan diperbaiki untuk memberikan kualitas yang bagus dan nyaman dikenakan masyarakat.

“Satu kelemahan ada pada desain, yakni pola menjahit. Kami akan evaluasi terus sehingga akan ada perbaikan-perbaikan,” upayanya.

Salah satu perajin batik, Datik Daryanti yang memiliki brand Daty’s Batik Collection mengungkapkan dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk kemajuan perajin batik di Tangsel. “Harus selaras upaya pemerintah dengan pelaku usaha di Tangsel.
Kata kuncinya ada di pemasaran. Bila pemasaran melalui pemerintah dapat bekerjasama dengan maksimal, bukan tidak mungkin batik Tangsel akan cepat populer di mata orang lain,” katanya. (din)

Sumber: tangselpos

 
Template Indonesia | LPK ANGGREK BULAN
Aku cinta Indonesia