Tuesday, February 28, 2017

Proses mewarnai batik LPK Anggrek Bulan Batik Khas Tangsel

Proses mewarnai Batik- 39GwAQ7PeH7fJTFa4DXguurfn7GULq2pT

Belajar proses memberi warna pada batik tulis

Dalam proses pembuatan batik tulis kita harus menyiapkan terlebih dahulu kain mori atau sutera ,  lalu mengambar sketsa motif batik yang akan dibuat dengan menggunakan pensil, kemudian menorehkan cairan malam/ lilin dengan warna dengan menggunakan canting tulis secara teliti dan hati-hati di atas bahan kain tersebut.



Apabila kain mori telah selesai digambar dengan cairan malam/ lilin, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan, lorot malam, membilas soda, dijemur, dan disetrika.






Pada proses pewarnaan batik dimulai dengan mengambil sedikit malam cair dengan menggunakan canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas kemudian torehkan/ goreskan canting dengan mengikuti motif.  Dalam proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar jangan sampai malam yang cair menetes diatas permukaan kain, karena akan mempengaruhi hasil motif batik.

Setelah semua motif yang tidak ingin diwarna atau diberi warna yang lain tertutup oleh malam/lilin, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan.  Siapkan bahan pewarna di dalam ember, kemudian celupkan kainnya ke dalam larutan pewarna.  Proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh malam/ lilin.  


Pewarnaan dilakukan dengan cara mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu.  Kain dicelup dengan warna yang dimulai dengan warna-warna muda, dilanjutkan dengan warna lebih tua atau gelap pada tahap berikutnya.
Setelah dicelupkan dalam pewarna, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.





Setelah kering dilakukan proses pelorodan, proses tehnik “pelorodan” dilakukan dengan cara lilin dikerik dengan pisau, kemudian kain di rebus bersama-sama dengan air yang telah diberi soda abu, atau menggunakan tehnik pelepasan lilin dengan dilumuri bensin, kemudian Kain disetrika sehingga lilin menjadi meleh.  Dari keempat jenis pelepasan lilin di atas, tehnik perebusan kain dengan soda abu dan tehnik setrika adalah yang lazim digunakan oleh pembatik tradisional.




Kain yg telah berubah warna tadi direbus dalam air panas.  Proses ini bertujuan untuk menghilangkan lapisan malam/ lilin sehingga motif yg telah digambar menjadi terlihat jelas.  Apabila diinginkan beberapa warna pada batik yg kita buat, maka proses dapat diulang beberapa kali tergantung pada jumlah warna yg kita inginkan.
Setelah kain bersih dari malam/ lilin dan dikeringkan, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan malam/ lilin menggunakan alat canting untuk menahan warna berikutnya.




 Selanjutnya proses pencelupan warna yang kedua, dengan memberikan malam/ lilin lagi, pencelupan ketiga dst.  Misalkan dalam satu kain diinginkan ada 5 warna maka proses diatas tadi diulang sebanyak jumlah warna yg diinginkan berada dalam kain tsb satu persatu  lengkap dengan proses membuka/nglorot dan menutup malam/ lilin dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.


Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke campuran air dan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan.


Proses terakhir adalah mencuci /direndam air dingin dan dijemur. Setelah selesai di jemur, kain batik di setrika dan siap untuk dipergunakan dan dipasarkan 


Untuk informasi dan pendaftaran  pelatihan/ kursus membatik privat, perorangan, atau kelompok maupun sekolah-sekolah hubungi kami:
atau 


LPK Anggrek Bulan
Kursus Membatik Tangsel
Jln Setiabudi no.73 Pamulang Timur
Tangerang Selatan Banten
 Telp : 08179183795, 081905255641, 082298472047


0 comments:

Post a Comment


Batik Tangsel

Batik Tangsel
LPK Batik Tangsel

selamat datang

Ruang Komunikasi

Blog Archive

Powered by Blogger.

Tuesday, February 28, 2017

Proses mewarnai batik LPK Anggrek Bulan Batik Khas Tangsel

Proses mewarnai Batik- 39GwAQ7PeH7fJTFa4DXguurfn7GULq2pT

Belajar proses memberi warna pada batik tulis

Dalam proses pembuatan batik tulis kita harus menyiapkan terlebih dahulu kain mori atau sutera ,  lalu mengambar sketsa motif batik yang akan dibuat dengan menggunakan pensil, kemudian menorehkan cairan malam/ lilin dengan warna dengan menggunakan canting tulis secara teliti dan hati-hati di atas bahan kain tersebut.



Apabila kain mori telah selesai digambar dengan cairan malam/ lilin, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan, lorot malam, membilas soda, dijemur, dan disetrika.






Pada proses pewarnaan batik dimulai dengan mengambil sedikit malam cair dengan menggunakan canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas kemudian torehkan/ goreskan canting dengan mengikuti motif.  Dalam proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar jangan sampai malam yang cair menetes diatas permukaan kain, karena akan mempengaruhi hasil motif batik.

Setelah semua motif yang tidak ingin diwarna atau diberi warna yang lain tertutup oleh malam/lilin, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan.  Siapkan bahan pewarna di dalam ember, kemudian celupkan kainnya ke dalam larutan pewarna.  Proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh malam/ lilin.  


Pewarnaan dilakukan dengan cara mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu.  Kain dicelup dengan warna yang dimulai dengan warna-warna muda, dilanjutkan dengan warna lebih tua atau gelap pada tahap berikutnya.
Setelah dicelupkan dalam pewarna, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.





Setelah kering dilakukan proses pelorodan, proses tehnik “pelorodan” dilakukan dengan cara lilin dikerik dengan pisau, kemudian kain di rebus bersama-sama dengan air yang telah diberi soda abu, atau menggunakan tehnik pelepasan lilin dengan dilumuri bensin, kemudian Kain disetrika sehingga lilin menjadi meleh.  Dari keempat jenis pelepasan lilin di atas, tehnik perebusan kain dengan soda abu dan tehnik setrika adalah yang lazim digunakan oleh pembatik tradisional.




Kain yg telah berubah warna tadi direbus dalam air panas.  Proses ini bertujuan untuk menghilangkan lapisan malam/ lilin sehingga motif yg telah digambar menjadi terlihat jelas.  Apabila diinginkan beberapa warna pada batik yg kita buat, maka proses dapat diulang beberapa kali tergantung pada jumlah warna yg kita inginkan.
Setelah kain bersih dari malam/ lilin dan dikeringkan, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan malam/ lilin menggunakan alat canting untuk menahan warna berikutnya.




 Selanjutnya proses pencelupan warna yang kedua, dengan memberikan malam/ lilin lagi, pencelupan ketiga dst.  Misalkan dalam satu kain diinginkan ada 5 warna maka proses diatas tadi diulang sebanyak jumlah warna yg diinginkan berada dalam kain tsb satu persatu  lengkap dengan proses membuka/nglorot dan menutup malam/ lilin dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.


Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke campuran air dan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan.


Proses terakhir adalah mencuci /direndam air dingin dan dijemur. Setelah selesai di jemur, kain batik di setrika dan siap untuk dipergunakan dan dipasarkan 


Untuk informasi dan pendaftaran  pelatihan/ kursus membatik privat, perorangan, atau kelompok maupun sekolah-sekolah hubungi kami:
atau 


LPK Anggrek Bulan
Kursus Membatik Tangsel
Jln Setiabudi no.73 Pamulang Timur
Tangerang Selatan Banten
 Telp : 08179183795, 081905255641, 082298472047



 
Template Indonesia | LPK ANGGREK BULAN
Aku cinta Indonesia